Selasa, 31 Mei 2011

Mencegah dan Mengatasi Krisis Sumber Daya Air

Mencegah dan Mengatasi Krisis Sumber Daya Air. Masyarakat Kabupaten Lombok Timur memiliki hubungan yang kuat dan terus-menerus dengan air. Daerah-daerah seperti Aikmel, Sambelia, Stanggor, Tetebatu, dan lain-lan yang memiliki banyak mata air harus dilindungi dan dikelola dengan hati-hati. Namun, akibat dari masyarakat yang harus menebang pohon sebagai kebutuhannya. Sehingga menyebabkan mata air di berbagai daerah yang memilki sumber mata air menjadi semakin lama semakin menghilang dan tentu berkurang.
Sesungguhnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penebangan pohon secara liar yang digunakan sebagai bahan bakar pengomprongan tembakau virginia tersebut. Mulai dari mengeluarkan berbagai kebijakan dalam bentuk Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) sampai pada pengerahan berbagai organisasi atau kelompok-kelompok pecinta lingkungan untuk melibatkan masyarakat agar aktif terlibat dalam penyelamatan lingkungan. Hasilnya pun tidak terlalu mengecewakan sebetulnya. Namun semua upaya tersebut jelas belum optimal dan terpadu. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan jumlah kerusakan yang telah terjadi dan upaya perbaikan yang telah dilakukan, pesimisme pun segera terbayang.
Jika kita berbicara tentang arti pohon yang sebenarnya sebagai penjaga sumber daya air, dapat dipastikan bahwa sebagian besar masyarakat akan menganggap bahwa itu bukan persoalan mereka.Masyarakat secara tidak kasat mata memiliki karakter tidak terlalu perduli dengan hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan dirinya. Itu sebabnya banyak kegagalan ditemui ketika kita berbicara mengenai pentingnya melestarikan pohon sebagai penjaga sumber daya air.
Upaya untuk menanggulangi penebangan pohon sebagai bahan bakar pengomprongan tembakau virginia harus didampingi dengan komitmen yang bersifat holistik dari berbagai pihak. Beberapa fokus upaya penanggulangan yang dapat ditempuh adalah :
1)       Meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang bahaya penebangan pohon. Strategi paling mendasar secara formal adalah dengan mengintegrasikan program tersebut dengan kurikulum pendidikan pada semua jenjang. Sedangkan upaya informal adalah dengan memberdayakan kelompok-kelompok komunitas melalui penyuluhan-penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan. Perlu disadari bahwa untuk masyarakat, kelompok-kelompok komunitas sangat berpengaruh dan lebih mudah didekati secara informal daripada melalui pendekatan bersifat politis
2)       Jika menebangi pohon di lahan milik pribadi ataupun di hutan hendaknya segera diganti dengan pohon baru.
3)       Setiap satu rumah tangga hendaknya menyumbangkan 4 bibit pohon untuk perseorangan agar pohon-pohon yang hilang akibat penebangan secara liar bisa tergantikan sehingga sumber daya air tetap terjaga.
4)       Menghijaukan kembali (reboisasi) dan melakukan konservasi hutan-hutan yang telah gundul akibat dari penebangan pohon agar sumber mata air tetap terjaga. Alangkah baiknya mulai dari sekarang kita pikirkan secara matang akan dampak dari penebangan pohon yang akan membuat kita kehilangan sumber mata air dan jangan sampai lagi terulang di masa yang akan datang. Dengan kesadaran tinggi akan hal tersebut kita harus segera berupaya untuk melakukan kegiatan yang dapat membuat kita tidak kehilangan sumber mata air lagi.
5)       Memberi sanksi berat semua pihak yang terkait dengan penebangan pohon secara liar sehingga menyebabkan sumber daya air menjadi semakin berkurang, dan memberikan insentif bagi masyarakat atau pihak-pihak yang terbukti secara aktif terjun dalam pelestarian pohon khususnya dalam menjaga sumber daya air.
6)       Membuat aturan desa untuk melindungi hutan masyarakat atau lahan milik pribadi agar tidak ada lagi yang melakukan penebangan pohon secara liar tanpa mengindahkan akibatnya.
7)       Memberikan sanksi berat bagi pemerintah daerah yang tidak mengembangkan lahan hijau di daerahnya masing-masing. Sanksi ini dapat berupa hukuman badan atau pemotongan PAD daerah oleh pemerintah pusat untuk keperluan konservasi sumber daya air.
8)       Memberdayakan segala kemudahan yang diberikan teknologi untuk mensosialisasikan betapa berharganya pohon sebagai penjaga sumber daya air bagi kehidupan. Program televisi ataupun iklan-iklan layanan masyarakat perlu terus ditingkatkan yang berkaitan dengan pentingnya konservasi sumber daya air.
Upaya apapun, hanya akan berhasil jika diiringi dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Tindakan pemerintah yang tepat, serta keterlibatan masyarakat dalam menangani penebangan pohon secara liar sangat dirindukan oleh bumi ini, agar sumber daya air tetap terjaga dan mampu bertahan hingga anak dan cucu kita dapat merasakannya. Seluruh komponen masyarakat perlu diingatkan bahwa sumber daya air adalah sumber kehidupan yang nyaman demi kelangsungan hidup di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar