Selasa, 31 Mei 2011

Semangat Kartini

R.A Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Dia adalah putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwono VI.
Melihat sedikit silsilah Kartini tersebut, maka kita bisa menyimpulkan beberapa keadaan yang dulu dialami oleh Kartini. Pertama, Kartini adalah orang yang kaya bahkan lahir dari golongan bangsawan. Tapi dia adalah sosok yang rendah hati dan mempunyai semangat tinggi. Semangat belajar yang dimiliki oleh orang-orang yang merasa kurang. Namun, semangat Kartini itu telah hilang pada saat kini. Misalnya saja orang kaya atau orang tuanya kaya raya pasti lebih memilih malas-malasan di rumah dari pada belajar dan mengais ilmu. Beda dengan rakyat yang serba pas-pasan. Kalangan bawah ini pasti akan semangat dalam mencari ilmu karena akan mempengaruhi masa depan mereka nantinya.
Kedua, Kartini adalah sosok yang piawai dan cantik parasnya. Siapa saja yang tak lahir di masanya pasti beranggapan akan kecantikannya. Bukan masalah fisik, tentunya cantik dalam budi pekerti. Kartini sangat santun dalam bertutur kata. Dan memiliki keteguhan dan keikhlasan hati yang sangat tajam.
Harusnya Kartini sekarang harus lebih bisa menjaga dan merawat apa yang ia miliki. Bukan seperti anak orang kaya tapi tidak memanfaatkan kekayaannya untuk mencari ilmu. Dan perempuan cantik tapi sombong pada dasarnya. Memperingati hari Kartini bukan saja tentang kita harus berkebaya pada setiap tanggal 21 April. Namun kita harus memaknai Hari Kartini dengan hal semangat yang dulu ia miliki dalam hal apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar